Dibalik Nama

Nama adalah sebuah bentuk sebutan atau lebel terhadap tiap individu yang membutuhkan. Nama itu terbentuk karena suatu gagasan dan biasanya dibalik nama itu sendiri ada arti/makna atau mungkin doa atau sebuah sejarah dan bisa pula ada suatu kebetulan.

Sekarang saya ingin berbagi cerita mengenai nama-nama dikeluarga saya. Keluargaku bisa disebut Keluarga Hikmah. Yah, karena semua anak dari orang tua saya diberi embel-embel diakhir nama yaitu Hikmah. Keluarga saya terdiri dari Bapak, Ibu, 3 anak perempuan dan yang terakhir 1 anak laki-laki. Untuk pemberian nama terhadap anak-anaknya, kedua orang tuaku cenderung terinspirasi dari bahasa arab, pemikiran-pemikiran filosof dan adat jawa.

  • Diawali nama bapak saya, yaitu Ngubaidi Achmad. Konon ceritanya orang tuanya orang tua saya (re: nenek/kakek) memberikan nama Ngubaidi karena diambil dari kata “ngabada” yang artinya ibadah. Dan bapak saya sendiri lahir ditahun Be)*. Sedangkan Achmad diambil dari bahasa arab yang artinya terpuji. Jadi arti nama bapak saya itu berupa doa supaya melakukan ibadah-ibadah yang terpuji.
  • Untuk ibu saya namanya adalah Eni Rokhayah. Sebelum mengerti arti nama ibuku yang sesungguhnya, saya pernah membaca sebuah sinopsis novel yang berjudul “Belenggu”. Disana terdapat tokoh yang bernama Eni atau dikenal juga dengan nama Rohayah. Sungguh nama yang hampir sama dengan nama ibuku namun dalam cerita tersebut tokoh itu menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan dan kehidupannya penuh konflik sosial. Meski dalam cerita tokoh itu Eni menjadi pelacur namun dia digambarkan secara simpatetis dalam suatu karya sastra Indonesia. Novel Belenggu juga menjadi novel sastra terbaik. Mungkin saja orang tua dari ibuku (re : nenek/kakek) memberikan nama ibuku Eni Rokhayah melihat dari segi positif dari novel Belenggu tersebut.
  • Untuk nama anak pertama dari keluarga saya. Yah, kakak saya yaitu Qanun Miladial Hikmah. Kata “Qanun” artinya dasar atau hukum dasar, istilah kerennya basic law lalu “Miladial” itu karena lahir pada tahun Dal)*
  • Untuk anak kedua, yah saya sendiri. Nama saya Asfira Tadwimil Hikmah. “Asfira” itu dari pembolak balikan kata Shafir atau Shafara yang artinya Perjalanan. Dan “Tadwimil” itu dari kata Tadwim yang artinya Tahun Pembukuan dan juga Dawam yang artinya menjaga atau melestarikan. “Tadwimil” juga karena saya lahir tahun Wawu)* dan secara kebetulan/ tanpa disengaja ada kata “dwi” disela-sela kata “Tadwimil” yang artinya 2 atau anak ke-2.
  • Untuk anak ketiga ada adik perempuanku yang bernama Isfria Jami’atul Hikmah. Kata “Isfria” karena adikku lahir bulan Safar sedangkan kata “Jami’atul” itu diambil dari kata Jamaah yang artinya kumpulan/ pengumpulan tetapi “Jami’atul” juga dapat diartikan Jamiilatun yang artinya cantik.
  • Dan untuk anak terakhir. Adik paling jagoan yaitu Muhammad Arabi Kafafil Hikmah. Nama yang panjang artinya pun juga panjang. Kata “Muhammad” yah semua sudah tau itu jika diambil nama dari Rasulullah saw. Untuk “Arabi” diambil dari nama seorang pemikir hebat yaitu Al Arobbi. Secara kebetulan lagi adikku ini adalah anak ke-4 jadi “Arabi” itu dapat diartikan Arba yaitu 4. “Kafafil” dari kata Kafah yaitu utuh atau sempurna atau juga cukup dan Fi artinya di dalam penuh kebijakan. Adikku ini lahir tahun Be)*
  • Dari itu semua terdapat nama akhir yaitu “Hikmah”. Disini orang tua saya memberikan nama Hikmah itu karena dapat diartikan Hakam yaitu kebijakan/ hukum. Hikmah sendiri artinya juga ilmu atau sesuatu yang bermanfaat apalagi tiap rasul diberi sebuah ilmu dan hikmah. Secara harafiah, Hikmah itu memiliki arti yang banyak.

Jadi arti nama masing-masing anak adalah

1. Qanun Miladial Hikmah : Hukum dasar dalam ilmu

2. Asfira Tadwimil Hikmah : Perjalanan pelestarian ilmu

3. Isfria Jami’atul Hikmah : Pengumpulaan ilmu-ilmu

4. Muhammad Arabi Kafafil Hikmah : Kesempurnaan di dalam penuh kebijakan/ ilmu

Sedangkan tanda )* mengartikan tahun-tahun Jawa dalam penentuan 1 Suro atau 1 Muharam. Terdapat tahun-tahunnya secara urut yaitu : Alif, Ehe, Jim awal, Ze, Dal, Be, Wawu dan Jim akhir

Leave a comment